entah...



Kehadiranmu bagaikan ruh didalam jiwa, yang tak dapat kecabut sendiri tanpa Sang Pencipta menugaskan Sang Malaikat untuk mencabutnya.

Mungkin semua orang tak dapat mempercayainya sedikitpun dengan jiwa ini, raga ini, hati ini, hingga ruh ini pun berkata. Aku Mencintaimu tanpa alasan, tanpa tetapi dan tanpa Karena?

Entah sebagai apa aku dimatamu sekarang, sebagai teman, sebagai kekasih, sebagai sahabat, atupun sebagai orang yg sangat kamu benci dan orang yang sangat hina dimatamu. Aku bersyukur dan menerima ketetapan ini yang telah menciptakan hiti seperti ini, yang luas, yang tulus tak terhingga.

Hati nurani ini yang selalu berbicara, yang selalu mengikutiku, yang selalu menggangguku, kemanapun dan dimanapun ia selalu berkata, engkau milikku, engkau takdirku dan engkau tulang rusukku.

Bagaimana mungkin aku merelakan, mengikhlaskankan kepergianmu dlam hidupku, bagaimana mungkin?

Sayang… engkau harus tahu, jika aku lemah dan rentan tanpa kehadiranmu, aku sekarat tanpa sosokmu. Biarkan aku merasakan siksaan ini, kepedihan ini, jeritan batin ini, biarkan aku terus mencintaimu seperti ini, terus mencintaimu dalam keadaan ini, biarkan aku terus mencintaimu kemarin, hari ini, esok, seterusnya, selamanya sampai ruh ini kembali kepada sang pemilik-Nya. Aku Mencintaimu tanpa batas waktu, engkau separuh hidupku,dan engkau kehidupanku.


0 comments:

Post a Comment

Terimakasih bagi yang telah membaca blog saya dan terimakasih bagi yang sudah meninggalkan komentar atau pesan dan saran yang bermanfaat.