Aku
mengenal kamu dari keadaan, tak terasa waktu membawanya semakin dekat, hingga
kembali kepada keadaan yang terus selalu membawanya dekat, sampai batas waktu
yang tak menentu perasaan itu datang tanpa permisi, tanpa diundang, seolah aku
tak menyapa, aku tak pernah menduga dan aku tak pernah meminta, kamu membuat
aku penasaran, dan rasa penasaran itu membuat aku harus menyimpan perasaan dan
mempertanyakan perasaan itu? ternyata AKU MENCINTAIMU...
Seiring
kita bersama dalam kebersamaan pada tujuan yang sama, rasa itu semakin
meyakinkan akan kehadirannya, pernah aku mencoba menghilangkan rasa itu tapi
ternyata semakin kuat akan adanya. Kebersamaan itu yang membuat aku nyaman,
sikapmu yang membuat aku bingung, bahkan terkadang aku merasa yakin bahwa kamu
adalah sesuatu hal baru yang indah pernah hadir dalam kehidupanku. Aku suka
caramu berbicara, aku suka caramu yang manja, bahkan aku suka caramu menuturkannya
saat kamu merasa kesal.
Namun
disaat aku mempertanyakan rasa itu aku semakin mengerti bahwa kamu tak pernah
menginginkannya. Mungkin aku hanya terlalu terbawa dengan perasaan, mungkin aku
yang salah menilai keadaan, atau mungkin kamu terlalu naif atau bahkan mungkin
kamu mudah berkamuflase.
Pernah
kamu menahanku untuk tidak berubah tapi ternyata kamu yang membuat perubahan
itu, pernah kamu menahanku untuk tetap tinggal tapi kamu yang membuatku untuk
pergi. Mungkin ini terlalu melow tapi itu kenyataannya. Sakit memang, seolah
kamu menganggap bahwa diantara kita tak pernah terjadi apa-apa, kamu yang
memulainya dan kamu yang mengakhirinya, dan itu berhasil. Dan sekarang kamu
pergi, menjauh, menghilang bagai tertelan bumi.
Bagaimana
mungkin aku menyalahkanmu, melepaskanmu dan melupakanmu. Sementara banyak hal
yang harus kuperbaiki, banyak hal yang harus kupertahankan dan banyak hal yang
terus mengingatkan.
Aku
rindu saat bersamamu, melihat wajahmu, melihat senyummu, canda tawamu, aku
rindu akan semua itu.
Thursday, December 11, 2014
Labels:
Cinta
0 comments: