Aku hanya berani memandangimu dari kejauhan, memperhatikanmu dalam keramaian, dan mendoa’kanmu dalam kesendirian. Hanya itu, hanya itu yang dapat aku lakukan saat itu.
Aku yakin saat itu waktu sedang bersahabat denganku aku bersyukur
dapat mengenalmu hingga rasanya hati ini tak mengenal rasa kesedihan.
Aku berharap ini suatu takdir yang bukan suatu kebetulan
semata saat mengenalmu banyak peristiwa-peristiwa yang terjadi ditempat-tempat
yang tak pernah terduga adanya kamu sehingga waktu yang mempertemukannya. Saat
itu pula hati ini, jantung ini berdebar begitu cepat dan saat itupun aku merasa
tidak tahu apa yang harus kulakukan saat itu?
Hasrat apa ini? Aku tak pernah mengerti hingga semua terasa
menjadi baru, hati ini menjadi damai dan kebahagiaan yang selalu kurasakan.
Kehadiranmu membawa kabar gembira saat kemarin hati ini telah hancur tak tahu
arah.
Namamu tak sekadar arti dari cahaya, wajahmu yang selalu
memancarkan kehangatan bak matahari yang membakar kegelisahan hati ini, senyummu
bak bulan yang mampu menerangi kegelapan kesunyianku dimalam hari dalam
penantian panjang, mimpi yang telah usang. Kamu hadir menjadikannya hidupku
kembali, menjadikannya hidupku lebih hidup dan jauh lebih hidup, kamu
menjadikannya kekuatan, menjadikannya inspirasi, menjadikannya semangat dikala
aku jatuh, dikala aku berdiri dan disaat aku merasa sendiri kesepian.
Mungkin aku tak bisa berbuat apa-apa saat aku lebih dalam mengenalmu
yang dapat aku lakukan hanyalah aku ingin menyayangi dan mencintaimu untuk
kemarin, kini, esok, seterusnya dan selamanya saat kamu mulai membuka mata
untuk beranjak bangun dari mimpi indahmu sampai menjelang tidur terlelap dalam
senyummu.
Aku tahu... aku tidak akan pernah menjadi kisah terindah yang dulu pernah kamu dapatkan dari kisahmu
yang lain. Tapi percayalah... aku selalu berusaha menjadikannya lebih dari itu
dengan cara aku dengan cara yang berbeda.
Kamu harus tahu... meski aku tidak mahir untuk membuatmu
bahagia, tapi percayalah... aku ingin membuatmu selalu tersenyum dan takkan
pernah membuatmu menangis.
Aku tahu... Kamu tahu... bahwa jantung ini tak selamanya
berdetak. Tapi jika Tuhan mengijinkan aku, aku ingin mencintaimu dengan
ketulusan selama jantung ini masih dapat berdetak.
Namun... Kita tak pernah tahu... Jika suatu saat bintang itu
redup dan berhenti bersinar itu karna cahayamu yang menghentikan pancaran
sinarnya dan Jika bintang itu selalu terang dan bersinar kamu harus tahu itu
jua karena cahayamu yang selalu memancarkan sinarnya.
Dan aku selalu berharap... Kamu, Namamu dan Cahaya itu selalu
menyatu untuk setia memancarkan sinarnya terhadap bintang yang gelap itu.
Tuesday, January 20, 2015
Labels:
Cinta
0 comments: