Kamu. Satu nama yang tak
pernah aku dapat lupakan, satu wajah yang tak dapat aku hilangkan, satu rasa
yang tak dapat aku buang.
Sekarang aku tak dapat
berbicara dengan siapapun, kamu harus tau setelah perpisahan itu, aku selalu
berdo’a untuk menghapus dan menghilangkan semua ingatan, semua rasa, semua
bayangan, mimpi serta harapan-harapan kemarin.
Seperti semua apa yang
kamu inginkan, semua telah aku coba dan selalu berusaha untuk itu, tapi apa
daya semakin aku berusaha keras untuk itu semua, aku semakin tak pernah ada
kekuatan intuk itu.
Sekarang. diseluruh
kesibukanku diseluruh aktivitasku tidak pernah terlewatkan setiap detik untuk
tidak mengingat dan memikirkanmu.
Aku sudah mencoba menerima
banyak wanita yang telah hadir dalam kehidupanku sekarang, dan semakin aku
mencoba semakin aku tak dapat melakukannya.
Aku selalu mencoba ikhlas,
merelakan semuanya, namun aku tetap tak dapat melakukan itu.
Aku selalu bertanya
terhadap diri ini, apa yang sebenarnya aku alami, apa yang sebenarnya aku
rasakan dan apa yang harus aku lakukan sekarang?
Diatas sajadah setiap
malam menjelang, dalam hajatku dalam istikhorohku aku selalu meminta agar aku
dapat melupakan, menghilangkan, merelakan dan mengikhlaskan semuanya, tapi mengapa
Tuhan selalu menghadirkanmu dalam tidurku, disemua mimpi dalam lelapku, tidak ada
yang lain yang hadir, tidak ada dan mungkin takan pernah ada, Karena itu semua
kenyataan yang aku alami. Bagaimana mungkin aku mempunyai kekuatan untuk itu
semua? Bagaimana mungkin aku dapat melakukan semua apa yang kamu inginkan? Agar
aku mencari dan menerima orang lain, agar aku melupakan semuanya. Bagaimana mungkin
aku dapat melakukan untuk itu semua?
Tolong ajarkan aku untuk
melupakan, merelakan dan mengikhlaskan semuanya?
Aku ingin bebas dari rasa
ketakutan, dari rasa kesakitan dari batin yang menjerit setiap harinya.
Aku ingin bebas dari rasa
ini, dari hidup ini, aku ingin bebas mencintaimu kemarin, kini dan esok.
Aku hanya ingin bebas?
0 comments: