Pengolahan Ikan Teri Asin di Pulau Pasaran



Klik Gambar Untuk Video 

Perairan Nusantara Indonesia merupakan perairan yang sangat luas . Didukung dari aspek geografis negara Indonesia yang sangat strategis, dimana Indonesa diapit oleh Dua Benua dan Dua Samudra yaitu Benua Australia dan Benua Asia serta Samudra Pasifik dan Samudra India.
Ini sangat menguntungkan bagi masyarakat Indonesia terutama dalam sumberdaya alam bahari yang kaya akan berbagai jenis ikan dan tumbuhan laut serta terumbu karang yag menghiasinya. Salah satu jenis ikan yang banyak dicari oleh nelayan adalah ikan teri.Kecil Nun Menggoda.Kalimat tersebut mungkin pantas disandang oleh ikan teri .Meski tubuhnya berukuran mini, namun kenikmatan yang diberikan berukuran maksi weeh.Tak heran jika akhirnya ikan teri banyak penggemarnya .
          Saat ini usaha pengasinan ikan teri sudah semakin berkembang seiring dengan banyaknya penggemar dan terbukaya pasar ekspor . Cara pengolahannya pun tak serumit menghitung jumlah ikan teri dalam satu genggaman . Pada dasarnya tidak dapat persyaratan khusus dalam menentukan letak lokasi usaha pengasinan ikan teri . Lokasi pengasinan ikan teri yang baik terinya adalah lokasi dekat dengan sumber bahan baku utama, yaitu ikan teri basah, dan memiliki akses yang luas terhadap sumber air dan garam sebagai bahan pembantu.
          Berdasarkan hal diatas maka lokasi pengasinan ikan teri sebaiknya tidak jauh dari pantai atau pulau karena ikan teri akan cepat membusuk jika tidak segera diolah setelah ditangkap. Kemudian, pengasinan ikan teri yang membutuhkan banyak garam dalam pengolahannya juga tepat diolah disekitar pantai yang umumnya juga memiliki banyak usaha pengolahan garam .
          Pada kesempatan ini kami berhasil mendapatkan informasi dari salah satu pengolahan ikan teri asin yang terletak di Bandar Lampung tepatnya, di Wilayah Pulau Pasaran Kota Karang. Proses pengasinan ikan teri dimulai dari pemilihan ikan teri yang akan diolah. Ikan teri yang sudah membusuk sebaiknya tidak diasinkan . Setelah pemilihan selesai, kemudian ikan teri dicuci dengan air dingin untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang tercampur dengan ikan, menghilangkan lendir. Setelah pencucian pertama dilakukan, kemudian dilakukan pencucian ulang atau pembilasan dengan menggunakan air es kurang lebih 10 menit. Setelah pencucian, proses selanjutnya adalah perebusan. Perebusan dilakukan agar ikan menjadi matang. Pada proses perebusan digunakan garam dengan kadar 5 % sampai 6 %. Bak perebusan diletakkan pada tungku yang terbuat dari tembok semen. Api yang digunakan bersumber dari kompor bertekanan dengan bahan bakar minyak tanah. Minyak tanah dari drum akan dipompa oleh dinamo ke kompor. Sebelum perebusan, air terlebih dahulu dididihkan setelah ditambah garam. Setelah air mendidih, ikan teri yang sudah dimasukkan ke dalam keranjang plastik kemudian dimasukkan kedalam rebusan air dan suhu perebusan sekitar 100 derajat celcius sampai 103 derajat celcius dan dibiarkan kurang lebih 5-7 menit. Selama dalam air rebusan, dilakukan pengadukan untuk meratakan panas dan menghilangkan busa pada keranjang perebusan. Kemudian, ikan teri yang sudah matang yang ditandai dengan  warnanya yang putih dan mengambang dipermukaan air diangkat dan ditiriskan. Dengan menggunakan alat bantu ikan teri tersebut diratakan dan diletakkan diatas lembaran kayu dan setelahnya dijemur dibawah sinar matahari . 
          Setelah proses penjemuran ikan disortir kembali yakni dengan memilih ikan yang kering dan belum terlalu kering . Ikan yang sudah kering kemudian dikemas dan siap untuk diekspor . Dan salah tujuan mengekspor adalah keluar kota yaitu Jakarta, Bandung, Bogor dan bagian wilayah lain.

Writer ( Najiyullah, Selawati, Riyan Dewani )
Sumber : publiklampung.com

0 comments:

Post a Comment

Terimakasih bagi yang telah membaca blog saya dan terimakasih bagi yang sudah meninggalkan komentar atau pesan dan saran yang bermanfaat.