0

Menanti Pelangi

Mencari dan mencari setiap makna dalam jiwa yang selalu berkelu kesah dengan berbagai cibiran kata, perasaan yang ramai dalam gunjingan yang tak terdengar namun terasa begitu resah.

Aku selalu bertanya dalam perbincangan hati yang tak damai bagai rapat yang disembunyikan pada media dan secara serentak hal itu terjawab dengan hening dan sepi.

Mungkin aku rindu pada sesuatu, sesuatu yang tak pernah terjamah oleh logika karena hanya hati dan perasaan yang dapat merasakan betapa bahagianya saat itu yang sempat dihadirkan oleh cahayanya.

Menyelinap cepat dan begitu singkat hingga tak pernah tersadar oleh keadaan dan kenyataan yang berbalik indah dirasakan.

Bintang tak pernah menyesali dengan apa yang telah ia korbankan dan semua apa yang telah ia perjuangkan untuk terbang menggapai hangat cahayanya, karena bintang itu tak pernah membuat gelap yang berujung hujan.

Biarkan, biarkan… biarkanlah…… gelap dan lirih merintih layaknya sepi menjadi rindu yang tak berujung temu, dan saat ini hanya penantian dari temu yang harapannya datang dari cahaya yang berbeda yang datang dengan sungguh serta tulus tak terduga seperti pelangi yang indah menghampiri setelah hujan.

0

Ladies


Ketika wanita berkata "kamu tidak pernah mengerti aku" kepada seorang lelaki, disaat itu pula wanitalah yang sesungguhnya tidak pernah mengerti akan lelaki.

Ketika wanita berkata "kamu tidak pernah perduli kepadaku" kepada seorang lelaki, disaat itu pula wanitalah yang sesungguhnya tidak pernah perduli akan lelaki.
Ketika wanita berkata "kamu egois" kepada seorang lelaki, disaat itu pula wanitalah yang sesungguhnya memberitahu bahwa dirinyalah yang lebih egois.
Dan ketika wanita berkata "kamu sudah menghancurkan aku" kepada seorang lelaki, disaat itu pula lelaki merasakan kehancuran yang sangat teramat dalam.
Ketika wanita berkata " kamu selalu membesar-besarkan masalah" kepada lelaki, disaat itu pula wanitalah yang selalu membesar-besarkan masalah dan tidak pernah berfikir bahwa setiap masalah yang terbesar adalah tumbuh dari hal yang terkecil.

Bukan karena sedang patah hati atau membela kaum lelaki, tapi ini karena perasaan

dan logika lelaki yang selalu melaju ber-iringan. 
Bukan karena lelaki tidak pernah memahami akan wanita, tapi karena wanita tidak
pernah mencoba memahami bagaimana lelaki.

Bukan pula karena wanita yang sering berpura-pura tegar namun hatinya rapuh, tapi karena lelaki yang selalu terlihat kuat dengan hatinya yang sangatlah rentan rapuh.
Bukan karena lelaki yang terkenal dengan berbohong kepada wanita, tapi karena wanita yang selalu melakukan kebohongan kepada diri sendiri.

(n) "Wanita selalu menangis melalui mata. Namun lelaki sekalinya menangis melalui mata hati." – duaenam

(n) "Seorang lelaki bisa melindungi seorang wanita layaknya ayah dan mencintai layaknya ibu." – duaenam

(n) "Wanita bersembunyi dalam senyum, lelaki bersembunyi dalam tawa." – duaenam

(n) "Kebanyakan penyair dan pujangga adalah lelaki, karena lelaki bisa mengerti dan merasa." – duaenam

(n) "Sesalah apapun wanita, dia tetap merasa benar. Dan sebenar apapun lelaki, dia tetap merasa bersalah." – duaenam

(n) "Disaat wanita berpikir menggunakan perasaan. Ketauhilah bahwa logika dan perasaan lelaki sedang melaju ber-iringan. Rasakanlah, pikirkanlah, sadarilah dan mengertilah." - duaenam

Tulisan ini Punya : Mustova Achmad

0

Rindu Cahaya



Cahaya yang terpancar indah dulu, tak dapat kurasakan kehangatannya saat ini atau mungkin bintang yang gelap itu tak dapat melihat cahayanya, yang dirasa hanya gelap akan hausnya pancaran sinarnya.

Tak sedikitpun terbesit dalam benak bintang gelap itu untuk memudarkan cahayanya, meragukan kehangatannya, namun bintang itu belum mengerti akan arti yang sesungguhnya dari pancaran cahayanya.
Tapi hasrat yang seutuhnya bahwa bintang yang gelap itu ingin merajut asa yang indah dalam hangatnya pancaran sinarnya.

Tersadar dalam… Sejatinya bintang selalu butuh akan cahaya, rindu akan hangatnya, tercipta indah akan pancarannya.

Bintang yang gelap itu banyak belajar dari cahaya, sampai saatnya bintang itu terjatuh pasti selalu rindu akan pancaran hangat cahayanya. Bintang mungkin tak mengetahui banyak hal akan setiap waktu yang dapat mengembalikan cahayanya sampai cahayanya benar-benar utuh menyambut kembali menyelimuti bintang yang gelap itu untuk terbang kembali seperti dulu, seperti sedia kala, seperti tempat yang seharusnya bintang berada.

0

Cahaya Terangmu Dalam Gelapnya Aku



Terang yang berselimut cahaya, aku ingin rasanya kamu selalu memancarkan sinarnya didalam gelap seperti aku. Aku yang gelap akan sosokku, dalam kepribadianku, dalam kehidupanku, tidak seperti kamu yang hadir ceria, membawa terang akan sinarmu.

Tidak tahu rasanya jika tak pernah ada cahaya itu. Cahaya yang membuat aku mampu terbangun dari mimpi dan harapan yang gelap, yang membuat kegelapan itu menjadi bersinar kokoh akan keyakinannya semua itu karena kamu, karena cahaya itu.

Bagaimana mungkin aku menutupi cahaya itu yang hadirnya ia begitu nyata akan sinarnya yang selalu membaluti gelap, hitam nan asing. Itulah aku, aku yang gelap tanpa cahaya terangmu, aku yang hitam tanpa warnamu, dan aku yang asing tanpa hadirmu.

0

Ketika Takut Menjadi Keyakinan


Setiap manusia mempunyai rasa takut yang terkadang membuat seseorang menjadi egois akan hal yang ditakuti, baik itu takut kecewa, takut jatuh bahkan takut untuk mati didalam hidup.

Takut dapat terjadi kepada setiap manusia yang berkurangnya akan keyakinan atau tidak merasa yakin terhadap diri-sendiri, orang lain, terutama terhadap apa yang sedang dijalani dan apa yang harus dilakukan dan semua itu terdapat pula perbedaan persepsi yang tergantung indikatornya masing-masing, misalnya tentang teka-teki cinta “ini sedikit curhat”.

Terkadang ia tidak pandai menguasai rasa takut, tidak pandai melawan rasa takut karena satu hal, satu hal dari beribu pengalaman yang pernah dialami oleh setiap individu. Pengalaman karena pernah merasa sangat mencintai, pernah merasa sangat tersakiti, rasa kecewa yang teramat dalam sehingga bayang-bayang itu selalu menghantui fikiran seseorang untuk bangun, melangkah, berdiri, berlari dan maju sekencang-kencangnya menggapai cinta sejati nan haqiqi (sedikit berat kata-katanya).

Dulu... aku banyak belajar dari pengalaman, pengalaman yang membuat aku merasa sangat mencintai seseorang, pengalaman yang membuat aku merasa sangat tersakiti seseorang, jatuh tertimpah tangga terinjak paku dan tertabrak motor lalu terkapar dan ayan ! (perumpamaan yang malang...)

Manusiawi... saat kemarinpun aku mengalami hal serupa, hal serupa yang membuat aku takut mencintai, hal serupa yang membuat aku takut tersakiti, dan hal serupa yang paling aku takutkan adalah kehilangan, kehilangan semua tentangmu tentang manis pahit kehidupan bersamamu yang pernah aku dapatkan.

Saat ini... aku yakin, sangat yakin akan apa yang aku jalani dan apa yang harus aku lakukan. Trimakasih karena dirimu yang mengajarkan aku harus bangkit, mengajarkan aku pribadi yang lebih kuat, mengajarkan aku berani melewati sebagian hidup ini, melangkah kedepan untuk maju.

Aku pastikan saat ini, esok dan seterusnya aku tidak akan pernah takut untuk mencintai dan kehilanganmu. Karena satu hal yang paling utama adalah Aku tidak ingin buta akan cinta, ketika perasaan selalu mengoyak logika dan keyakinanku. Aku yakin karena “Sang Pemilik Cinta” yang telah menganugrahkan cinta yang suci, tulus serta ikhlas yang tidak akan pernah ada tandingannya dan menitipkannya kepada setiap manusia.
Aku bersyukur karena “Sang Pemilik Cinta” telah menciptakan seseorang seperti dirimu yang pantas aku titipkan sebagian cinta itu kepadamu untuk selalu kau jaga.

Aku tulus, aku ikhlas jika esok kita diciptakan untuk selalu menulis, membaca, bercerita dan memperjuangkan serta mempertahankan kemerdekaan atau memang kita diciptakan hanya untuk secerca mimpi dan harapan dalam sebuah sejarah singkat yang gugur dimedan perang.

0

Kamu, Namamu dan Cahaya Itu


Aku hanya berani memandangimu dari kejauhan, memperhatikanmu dalam keramaian,  dan mendoa’kanmu dalam kesendirian. Hanya itu, hanya itu yang dapat aku lakukan saat itu.

Aku yakin saat itu waktu sedang bersahabat denganku aku bersyukur dapat mengenalmu hingga rasanya hati ini tak mengenal rasa kesedihan.

Aku berharap ini suatu takdir yang bukan suatu kebetulan semata saat mengenalmu banyak peristiwa-peristiwa yang terjadi ditempat-tempat yang tak pernah terduga adanya kamu sehingga waktu yang mempertemukannya. Saat itu pula hati ini, jantung ini berdebar begitu cepat dan saat itupun aku merasa tidak tahu apa yang harus kulakukan saat itu?

Hasrat apa ini? Aku tak pernah mengerti hingga semua terasa menjadi baru, hati ini menjadi damai dan kebahagiaan yang selalu kurasakan. Kehadiranmu membawa kabar gembira saat kemarin hati ini telah hancur tak tahu arah.

Namamu tak sekadar arti dari cahaya, wajahmu yang selalu memancarkan kehangatan bak matahari yang membakar kegelisahan hati ini, senyummu bak bulan yang mampu menerangi kegelapan kesunyianku dimalam hari dalam penantian panjang, mimpi yang telah usang. Kamu hadir menjadikannya hidupku kembali, menjadikannya hidupku lebih hidup dan jauh lebih hidup, kamu menjadikannya kekuatan, menjadikannya inspirasi, menjadikannya semangat dikala aku jatuh, dikala aku berdiri dan disaat aku merasa sendiri kesepian.

Mungkin aku tak bisa berbuat apa-apa saat aku lebih dalam mengenalmu yang dapat aku lakukan hanyalah aku ingin menyayangi dan mencintaimu untuk kemarin, kini, esok, seterusnya dan selamanya saat kamu mulai membuka mata untuk beranjak bangun dari mimpi indahmu sampai menjelang tidur terlelap dalam senyummu.

Aku tahu... aku tidak akan pernah menjadi kisah  terindah yang dulu pernah kamu dapatkan dari kisahmu yang lain. Tapi percayalah... aku selalu berusaha menjadikannya lebih dari itu dengan cara aku dengan cara yang berbeda.

Kamu harus tahu... meski aku tidak mahir untuk membuatmu bahagia, tapi percayalah... aku ingin membuatmu selalu tersenyum dan takkan pernah membuatmu menangis.

Aku tahu... Kamu tahu... bahwa jantung ini tak selamanya berdetak. Tapi jika Tuhan mengijinkan aku, aku ingin mencintaimu dengan ketulusan selama jantung ini masih dapat berdetak.

Namun... Kita tak pernah tahu... Jika suatu saat bintang itu redup dan berhenti bersinar itu karna cahayamu yang menghentikan pancaran sinarnya dan Jika bintang itu selalu terang dan bersinar kamu harus tahu itu jua karena cahayamu yang selalu memancarkan sinarnya.
Dan aku selalu berharap... Kamu, Namamu dan Cahaya itu selalu menyatu untuk setia memancarkan sinarnya terhadap bintang yang gelap itu.