0
Mencari
dan mencari setiap makna dalam jiwa yang selalu berkelu kesah dengan berbagai
cibiran kata, perasaan yang ramai dalam gunjingan yang tak terdengar namun
terasa begitu resah.
Aku
selalu bertanya dalam perbincangan hati yang tak damai bagai rapat yang
disembunyikan pada media dan secara serentak hal itu terjawab dengan hening dan
sepi.
Mungkin
aku rindu pada sesuatu, sesuatu yang tak pernah terjamah oleh logika karena
hanya hati dan perasaan yang dapat merasakan betapa bahagianya saat itu yang
sempat dihadirkan oleh cahayanya.
Menyelinap
cepat dan begitu singkat hingga tak pernah tersadar oleh keadaan dan kenyataan
yang berbalik indah dirasakan.
Bintang
tak pernah menyesali dengan apa yang telah ia korbankan dan semua apa yang telah
ia perjuangkan untuk terbang menggapai hangat cahayanya, karena bintang itu tak
pernah membuat gelap yang berujung hujan.
Biarkan,
biarkan… biarkanlah…… gelap dan lirih merintih layaknya sepi menjadi rindu yang
tak berujung temu, dan saat ini hanya penantian dari temu yang harapannya datang
dari cahaya yang berbeda yang datang dengan sungguh serta tulus tak terduga
seperti pelangi yang indah menghampiri setelah hujan.
Saturday, May 30, 2015
Labels:
Cinta
0
Ketika wanita berkata "kamu tidak
pernah mengerti aku" kepada seorang lelaki, disaat itu pula wanitalah yang
sesungguhnya tidak pernah mengerti akan lelaki.
Ketika wanita berkata "kamu tidak pernah perduli kepadaku" kepada
seorang lelaki, disaat itu pula wanitalah yang sesungguhnya tidak pernah
perduli akan lelaki.
Ketika wanita berkata "kamu egois" kepada seorang lelaki, disaat itu
pula wanitalah yang sesungguhnya memberitahu bahwa dirinyalah yang lebih egois.
Dan ketika wanita berkata "kamu sudah menghancurkan aku" kepada
seorang lelaki, disaat itu pula lelaki merasakan kehancuran yang sangat teramat
dalam.
Ketika wanita berkata " kamu selalu membesar-besarkan masalah" kepada lelaki, disaat itu pula wanitalah yang selalu membesar-besarkan masalah dan tidak pernah berfikir bahwa setiap masalah yang terbesar adalah tumbuh dari hal yang terkecil.
Bukan karena sedang patah hati atau membela
kaum lelaki, tapi ini karena perasaan
dan logika lelaki yang selalu melaju
ber-iringan.
Bukan karena lelaki tidak pernah memahami akan wanita, tapi karena wanita tidak
pernah mencoba memahami bagaimana lelaki.
Bukan pula karena wanita yang sering
berpura-pura tegar namun hatinya rapuh, tapi karena lelaki yang selalu terlihat
kuat dengan hatinya yang sangatlah rentan rapuh.
Bukan karena lelaki yang terkenal dengan berbohong kepada wanita, tapi karena
wanita yang selalu melakukan kebohongan kepada diri sendiri.
(n) "Wanita selalu menangis melalui
mata. Namun lelaki sekalinya menangis melalui mata hati." – duaenam
(n) "Seorang lelaki bisa melindungi
seorang wanita layaknya ayah dan mencintai layaknya ibu." – duaenam
(n) "Wanita bersembunyi dalam
senyum, lelaki bersembunyi dalam tawa." – duaenam
(n) "Kebanyakan penyair dan
pujangga adalah lelaki, karena lelaki bisa mengerti dan merasa." –
duaenam
(n) "Sesalah apapun wanita, dia
tetap merasa benar. Dan sebenar apapun lelaki, dia tetap merasa bersalah."
– duaenam
(n) "Disaat wanita berpikir
menggunakan perasaan. Ketauhilah bahwa logika dan perasaan lelaki sedang melaju
ber-iringan. Rasakanlah, pikirkanlah, sadarilah dan mengertilah." -
duaenam
Tulisan ini Punya : Mustova Achmad
Friday, April 3, 2015
Labels:
Girls
0
Cahaya
yang terpancar indah dulu, tak dapat kurasakan kehangatannya saat ini atau
mungkin bintang yang gelap itu tak dapat melihat cahayanya, yang dirasa hanya
gelap akan hausnya pancaran sinarnya.
Tak
sedikitpun terbesit dalam benak bintang gelap itu untuk memudarkan cahayanya,
meragukan kehangatannya, namun bintang itu belum mengerti akan arti yang
sesungguhnya dari pancaran cahayanya.
Tapi
hasrat yang seutuhnya bahwa bintang yang gelap itu ingin merajut asa yang indah
dalam hangatnya pancaran sinarnya.
Tersadar
dalam… Sejatinya bintang selalu butuh akan cahaya, rindu akan hangatnya,
tercipta indah akan pancarannya.
Bintang
yang gelap itu banyak belajar dari cahaya, sampai saatnya bintang itu terjatuh
pasti selalu rindu akan pancaran hangat cahayanya. Bintang mungkin tak
mengetahui banyak hal akan setiap waktu yang dapat mengembalikan cahayanya
sampai cahayanya benar-benar utuh menyambut kembali menyelimuti bintang yang
gelap itu untuk terbang kembali seperti dulu, seperti sedia kala, seperti tempat
yang seharusnya bintang berada.
Saturday, March 28, 2015
Labels:
Cinta
0
Terang yang berselimut cahaya, aku ingin rasanya kamu
selalu memancarkan sinarnya didalam gelap seperti aku. Aku yang gelap akan
sosokku, dalam kepribadianku, dalam kehidupanku, tidak seperti kamu yang hadir
ceria, membawa terang akan sinarmu.
Tidak tahu rasanya jika tak pernah ada cahaya itu. Cahaya
yang membuat aku mampu terbangun dari mimpi dan harapan yang gelap, yang
membuat kegelapan itu menjadi bersinar kokoh akan keyakinannya semua itu karena
kamu, karena cahaya itu.
Bagaimana mungkin aku menutupi cahaya itu yang
hadirnya ia begitu nyata akan sinarnya yang selalu membaluti gelap, hitam nan
asing. Itulah aku, aku yang gelap tanpa cahaya terangmu, aku yang hitam tanpa
warnamu, dan aku yang asing tanpa hadirmu.
Sunday, February 1, 2015
Labels:
Cinta
0
Setiap manusia mempunyai rasa takut yang terkadang membuat seseorang menjadi egois akan hal yang ditakuti, baik itu takut kecewa, takut jatuh bahkan takut untuk mati didalam hidup.
Setiap manusia mempunyai rasa takut yang terkadang membuat seseorang menjadi egois akan hal yang ditakuti, baik itu takut kecewa, takut jatuh bahkan takut untuk mati didalam hidup.
Takut dapat terjadi kepada setiap manusia yang berkurangnya
akan keyakinan atau tidak merasa yakin terhadap diri-sendiri, orang lain,
terutama terhadap apa yang sedang dijalani dan apa yang harus dilakukan dan
semua itu terdapat pula perbedaan persepsi yang tergantung indikatornya
masing-masing, misalnya tentang teka-teki cinta “ini sedikit curhat”.
Terkadang ia tidak pandai menguasai rasa takut, tidak pandai
melawan rasa takut karena satu hal, satu hal dari beribu pengalaman yang pernah
dialami oleh setiap individu. Pengalaman karena pernah merasa sangat mencintai,
pernah merasa sangat tersakiti, rasa kecewa yang teramat dalam sehingga bayang-bayang
itu selalu menghantui fikiran seseorang untuk bangun, melangkah, berdiri,
berlari dan maju sekencang-kencangnya menggapai cinta sejati nan haqiqi (sedikit
berat kata-katanya).
Dulu... aku banyak belajar dari pengalaman, pengalaman yang
membuat aku merasa sangat mencintai seseorang, pengalaman yang membuat aku
merasa sangat tersakiti seseorang, jatuh tertimpah tangga terinjak paku dan
tertabrak motor lalu terkapar dan ayan ! (perumpamaan yang malang...)
Manusiawi... saat kemarinpun aku mengalami hal serupa, hal
serupa yang membuat aku takut mencintai, hal serupa yang membuat aku takut
tersakiti, dan hal serupa yang paling aku takutkan adalah kehilangan, kehilangan
semua tentangmu tentang manis pahit kehidupan bersamamu yang pernah aku
dapatkan.
Saat ini... aku yakin, sangat yakin akan apa yang aku jalani
dan apa yang harus aku lakukan. Trimakasih karena dirimu yang mengajarkan aku
harus bangkit, mengajarkan aku pribadi yang lebih kuat, mengajarkan aku berani
melewati sebagian hidup ini, melangkah kedepan untuk maju.
Aku pastikan saat ini, esok dan seterusnya aku tidak akan
pernah takut untuk mencintai dan kehilanganmu. Karena satu hal yang paling
utama adalah Aku tidak ingin buta akan cinta, ketika perasaan selalu mengoyak
logika dan keyakinanku. Aku yakin karena “Sang Pemilik Cinta” yang telah
menganugrahkan cinta yang suci, tulus serta ikhlas yang tidak akan pernah ada
tandingannya dan menitipkannya kepada setiap manusia.
Aku bersyukur karena “Sang Pemilik Cinta” telah menciptakan
seseorang seperti dirimu yang pantas aku titipkan sebagian cinta itu kepadamu
untuk selalu kau jaga.
Aku tulus, aku ikhlas jika esok kita diciptakan untuk selalu
menulis, membaca, bercerita dan memperjuangkan serta mempertahankan kemerdekaan
atau memang kita diciptakan hanya untuk secerca mimpi dan harapan dalam sebuah
sejarah singkat yang gugur dimedan perang.
0
Aku hanya berani memandangimu dari kejauhan, memperhatikanmu dalam keramaian, dan mendoa’kanmu dalam kesendirian. Hanya itu, hanya itu yang dapat aku lakukan saat itu.
Aku hanya berani memandangimu dari kejauhan, memperhatikanmu dalam keramaian, dan mendoa’kanmu dalam kesendirian. Hanya itu, hanya itu yang dapat aku lakukan saat itu.
Aku yakin saat itu waktu sedang bersahabat denganku aku bersyukur
dapat mengenalmu hingga rasanya hati ini tak mengenal rasa kesedihan.
Aku berharap ini suatu takdir yang bukan suatu kebetulan
semata saat mengenalmu banyak peristiwa-peristiwa yang terjadi ditempat-tempat
yang tak pernah terduga adanya kamu sehingga waktu yang mempertemukannya. Saat
itu pula hati ini, jantung ini berdebar begitu cepat dan saat itupun aku merasa
tidak tahu apa yang harus kulakukan saat itu?
Hasrat apa ini? Aku tak pernah mengerti hingga semua terasa
menjadi baru, hati ini menjadi damai dan kebahagiaan yang selalu kurasakan.
Kehadiranmu membawa kabar gembira saat kemarin hati ini telah hancur tak tahu
arah.
Namamu tak sekadar arti dari cahaya, wajahmu yang selalu
memancarkan kehangatan bak matahari yang membakar kegelisahan hati ini, senyummu
bak bulan yang mampu menerangi kegelapan kesunyianku dimalam hari dalam
penantian panjang, mimpi yang telah usang. Kamu hadir menjadikannya hidupku
kembali, menjadikannya hidupku lebih hidup dan jauh lebih hidup, kamu
menjadikannya kekuatan, menjadikannya inspirasi, menjadikannya semangat dikala
aku jatuh, dikala aku berdiri dan disaat aku merasa sendiri kesepian.
Mungkin aku tak bisa berbuat apa-apa saat aku lebih dalam mengenalmu
yang dapat aku lakukan hanyalah aku ingin menyayangi dan mencintaimu untuk
kemarin, kini, esok, seterusnya dan selamanya saat kamu mulai membuka mata
untuk beranjak bangun dari mimpi indahmu sampai menjelang tidur terlelap dalam
senyummu.
Aku tahu... aku tidak akan pernah menjadi kisah terindah yang dulu pernah kamu dapatkan dari kisahmu
yang lain. Tapi percayalah... aku selalu berusaha menjadikannya lebih dari itu
dengan cara aku dengan cara yang berbeda.
Kamu harus tahu... meski aku tidak mahir untuk membuatmu
bahagia, tapi percayalah... aku ingin membuatmu selalu tersenyum dan takkan
pernah membuatmu menangis.
Aku tahu... Kamu tahu... bahwa jantung ini tak selamanya
berdetak. Tapi jika Tuhan mengijinkan aku, aku ingin mencintaimu dengan
ketulusan selama jantung ini masih dapat berdetak.
Namun... Kita tak pernah tahu... Jika suatu saat bintang itu
redup dan berhenti bersinar itu karna cahayamu yang menghentikan pancaran
sinarnya dan Jika bintang itu selalu terang dan bersinar kamu harus tahu itu
jua karena cahayamu yang selalu memancarkan sinarnya.
Dan aku selalu berharap... Kamu, Namamu dan Cahaya itu selalu
menyatu untuk setia memancarkan sinarnya terhadap bintang yang gelap itu.
Tuesday, January 20, 2015
Labels:
Cinta